
Tesla, secara resmi memasuki pasar Timur Tengah dengan membuka showroom pertamanya di Riyadh, Arab Saudi. Foto : Reuters
Riyadh, Arab Saudi, tvrijakartanews - Perusahaan otomotif listrik asal Amerika Serikat, Tesla, secara resmi memasuki pasar Timur Tengah dengan membuka showroom pertamanya di Riyadh, Arab Saudi. Peluncuran ini tidak hanya menandai langkah ekspansi global Tesla, namun juga mengisyaratkan membaiknya hubungan antara Elon Musk dan Kerajaan Saudi, setelah sempat merenggang dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam suasana malam yang gemerlap di ibukota Riyadh, Cybertruck — model ikonik Tesla — menarik perhatian pengunjung saat dipamerkan di depan showroom terbaru. Selain Cybertruck, Tesla juga menampilkan Model Y dengan versi terbaru yang telah disempurnakan.
Peluncuran showroom ini disambut antusias. Puluhan pengunjung terlihat mencoba langsung mobil listrik Tesla, diselingi video promosi yang menampilkan Cybertruck melintasi hamparan gurun pasir khas Arab Saudi.
“Saya tidak melihat politik Amerika Serikat sebagai sesuatu yang akan berpengaruh pada kami di sini. Yang kami pedulikan adalah apa yang berdampak di wilayah Timur Tengah,” ujar Mohanad Amasha, seorang warga Suriah yang kini menetap di Riyadh.
Namun dari semua daya tarik yang disuguhkan, satu nama yang paling dinanti tak juga muncul. CEO Tesla, Elon Musk, tidak hadir, baik secara langsung maupun virtual.
“Saya sangat antusias melihat dia (Elon Musk) di atas panggung. Tapi sayangnya dia tidak datang. Tapi saya yakin dia akan hadir suatu hari nanti. Tesla baru memulai di sini, dan masih banyak acara di masa depan,” ungkap Mohammed Usama, warga Mesir yang hadir dalam peluncuran.
Hubungan antara Musk dan Arab Saudi sebelumnya sempat tegang, terutama setelah Kerajaan Saudi menjadi investor besar di Lucid Motors, pesaing langsung Tesla. Namun kini, keduanya tampak membuka lembaran baru, seiring dengan komitmen ambisius Arab Saudi untuk menjadikan 30% kendaraan di negaranya bertenaga listrik pada tahun 2030 — sebuah lompatan dari angka saat ini yang masih berada di bawah 1%.
Meski demikian, tantangan infrastruktur masih membayangi. Jalur utama Riyadh–Mekkah sepanjang 900 kilometer saat ini belum memiliki satu pun stasiun pengisian daya.
Untuk menjawab tantangan ini, Tesla berencana membangun jaringan Supercharger di tiga kota besar, menghadirkan layanan pemesanan online, serta membuka pop-up store di pusat-pusat perbelanjaan.
Dengan peluncuran showroom ini, Tesla dan Arab Saudi resmi memasuki fase baru dalam transformasi transportasi berkelanjutan. Cybertruck yang melintasi gurun kini bukan hanya simbol futuristik, tapi kenyataan yang bergulir di jalanan Timur Tengah.